EME SITAMBA TUA

"Napuran tano-tano rangging-marsiranggoman Badan ta padao-dao Alai tondinta ma marsigomgoman"
"Eme sitamba tua ma Parlinggoman ni si borok, DEBATA silehontua sude ma hita diparorot"


Ciri khas bahasa / gaya bahasa, serta dialek orang orang Medan.

Pada dasarnya bahasa keseharian di kota Medan adalah bahasa Indonesia yang mendapat pengaruh bahasa melayu deli  juga bahasa Batak.

Sebagian bahasa keseharian di Medan memiliki makna/arti yang sangat berbeda jika dibandingkan dengan bahasa Indonesia pada umumnya. Contohnya, di Medan untuk menyebut sepeda motor itu adalah "Kereta" , jika dibandingkan dengan Pulau jawa maka akan berbeda jauh, Kereta di Pulau jawa berarti Kereta Api. Untuk menyatakan Plat sepeda Motor/Mobil , kebanyakan orang medan menyebutnya BK ( BK adalah Nomor Plat Polisi untuk Medan ) masih banyak lagi istilah istilah Medan yang mungkin masih asing bagi anda yang pertama kali menginjakkan kaki ke Kota Medan. Ada baiknya anda membaca dan mengetahui  istilah istilah orang Medan, seperti yang sudah kami rangkum di bawah ini,

A
Aci/acci = boleh… nggak/mana aci (nggak boleh..)
Acem = Gimana ?
Ajang Ambe = kepenting
Alif Cendong = nama permainan Petak umpet
Anggar/sipAnggaron (jago) = sok jago
Awak = aku, saya; bisa juga kamu (“sombong kali awak ini”, artinya: “sombong banget lu”)
Alip = permainan
Alip cendong/benteng = permainan menjaga tiang, sementara lawan berusaha menyentuh tiang tersebut, sambil menghindari kejaran para penjaganya.; Alip berondok = petak umpet
Angek = dari bahasa Minang (panas) à iri, cemburu, nggak suka
Apek = panggilan buat lelaki Tionghoa yang sudah tua.
Alamak = celetukan; berasal dari Alah, Mak… (aduh, Mak; waduh/Jawa)
AS = (baca A Es) Ajo Sukarame, panggilan buat pembuat sepatu yang banyak berasal dari suku Minang dan menetap di kawasan Sukarame (sepatu kauw buatan AS ya?)
Atrek/Atret = mundur

B
B1=Biang : Anjing
B2= Babi
Babon = besar
Bacul = pengecut
Bah = kata sapaan, bisa juga keterkejutan
Bagudung= tikus tanah
Bante= maksudnya bantai
Balek= maksudnya: balik.
balen/baleni = minta, bayari, traktir
Bedangkik = hitung-hitungan, pelit
Bocor alus = agak gila
Bang = 1) panggilan umum buat lelaki yang lebih tua (permisi, Bang..); 2) azan (coba kau bang dulu, udah masuk waktu zuhur ni..)
Belacan = terasi
Belebas = penggaris
Berselemak = berlepotan (ngomong kau kok berselemak gitu?)
Beserak = Jatuh, kecelakaan
Bereng = melirik tajam (Alamak, diberengnya kita); kata serapan dari Batak?
BK = plat kendaraan bermotor (Plat motor di Medan memang BK. “BK motor kau berapa?”)
Balen = minta.. ( Bagi dong?! bahasanya jadi… Balen lah…?!)
Berondok = bersembunyi; ngumpet
Bolong = lobang
Bolang/Bollang = mata melotot
Bedogol = bego (bedogol kali kau!)
Berhanyut = pergi ke hulu sungai, lalu menyusuri aliran sungai dengan berenang atau menggunakan pelampung dari ban dalam bekas. (kami beranyut dari gedong johor sampai ke polonia).
Begadang; kerupuk begadang = sejenis kerupuk yang berwarna coklat, biasanya berbentuk segi empat.
Baling/Baleng = rusak, ada yang tidak beres (ban keretanya kutengok baling, la… Udah kau perbaiki?)
Bendol = benjol
Bengap = Babak belur
Berantam = berkelahi
Berantuk = versi lain dari berantam
Bintilan = Penyakit mata
Bising = Ribut, berisik
Bonbon/Bombon = permen
BPK= Babi Panggang Karo (makanan Khas Batak Karo)
BK = plat kendaraan bermotor (Plat motor di Medan memang BK. Jadi kita sering ditanya, “BK motor kau berapa?”. BK ini sudah jadi generik, sama seperti Aqua atau Rinso)
Buka dasar = penglaris

C
Cabut = bolos
Cagak = standard motor
Cakap = ngomong, berbicara (banyak kali cakapnya)
Caper= cari perhatian
Celit = pelit
Cak = singkatan dari coba… (Cak kau maenkan lagu itu = coba kau maenkan lagu itu)
Cuak = penakut
Cengkunek = lagak, omong kosong (jangan banyak cengkunek lah..)
Cendek = plesetan dari pendek, dangkal/cetek (Airnya cendek kok, nggak usah takut tenggelam lah..)
Cop = ucapan sebagai pertanda minta rehat/istirahat dulu (Aku cop ya, mau ke WC dulu); atau isyarat memilih lebih dulu (Cop, aku ambil yang ini ya).
Celat = cadel (nggak bisa bilang r)
Cem; Cam = seperti, macam, kayak, biasa dipadukan dengan kata: mana (Cemmana jadinya; bagaimana jadinya); lihat kek; kek mana
Ceng : ucapan yang menyatakan sudah selesan/udahan
Cincong = omong, alasan; Jangan banyak cincong = jangan banyak omong
Cincai = bisa diatur ("Urusan ini cincai ajalah kita")
Cekot = julukan buat orang yang lengannya cacat, tidak bisa diluruskan, seperti –maaf—tokoh Gareng di perwayangan).
Ceret = tempat air dari aluminium, teko besar
Congor = mulut (kasar).
Congok = Rakus
Cari angin = keluar (rumah atau ruangan) untuk bersantai, refreshing (Kutinggal dulu ya, aku mau cari angin dulu…)

D
Dongok/dogol/bedogol = bodoh, pandir
Dekak-dekak = abacus, alat hitung Cina dari jajaran kayu (biasanya 10 baris) yang masing-masing jajar terdiri atas 10 bola sebagai satuan hitung.
Deking = beking
Demon = 1) demonstrasi; demo (pak keplor didemon sama warganya sendiri..); 2) hebat, gaya (pembalap itu demon kali, ah..)
Delo = pincang
Doorsmeer = bukan semir pintu, tapi istilah untuk tempat yang menyediakan layanan cuci mobil/motor

E
Enceng = selesai, habis
Ecek-ecek = pura-pura (Ecek-eceknya kita ini pejabat la ya)
Estra = maksudnya ekstra, preview film di televisi atau bioskop (aku belom sempat nonton di bioskop, tapi estranya udah).
Encop = isitlah pada saat bermain, yang berarti masih percobaan, (berhenti,pause, break)
Eskete = Tidak berteman, bermusuhan

F

G
Gacok = jagoannya (mana gacok kau, kita adu),benda yang diandalkan dalam permainan
Galon = SPBU, Pom Bensin
Guli = kelereng
Getek = genit
Gelek = julukan orang yang matanya setengah redup, biasanya karena menggunakan narkoba/mabuk/ganja
GP/GEPE = Merujuk pada rokok gudang garam
Gaprak = dari jawa; hantam kaki dalam sepakbola atau permainan (kakinya digaprak lawan)
Gelasan = benang untuk adu layangan, biasanya dicampur dengan ramuan khusus getah plus beling dihaluskan
Gedabak = besar (gedabak kali badan abang!)
Gerepes = geripis, gigi yang hancur atau terkikis karena banyak makan makanan manis (Itu lah, banyak makan bonbon, akhirnya giginya gerepes semua)
Gecor = besar mulut, ga bisa menyimpan rahasia
Gerot = akronim dari geger otak; merujuk pada orang yang tingkahnya aneh, gila.
Goni botot = julukan buat penjual atau pembeli barang-barang bekas. Mereka berkeliling kampung, membeli kompor rusak, kertas/koran bekas, dsb.
Gondok = Kesal
Gelut = berkelahi
Golek-golek = berbaring-baring santai; tidur ayam
Gosok = setrika (kau gosok dulu pakaian ayahmu itu); gosokan = setrikaan
Gobi = ikan kecil yang hidup di got/parit. Bahasa ilmiahnya Lebistes reticulatus. Suka dijadikan mainan anak-anak. Di Jawa disebut ikan seribu.
Gumarapus = sembrono, slenge'an
Golap = Gelap, Ejekan untuk orang hitam

H
Hajab = hancur
Hambus = pergi! (jauh-jauh). Kata ini suka dipakai oleh koran Waspada.
Hubar-habir = berantakan, acak-acakan, idem
Heppot = sok sibuk, ikut campur urusan orang
Hekter = Steples
Honda = sepeda motor (walaupun mereknya bukan Honda, tetap aja disebut honda, hihihi…..)

I
Ikan laga = maksudnya ikan cupang/ikan aduan (Beta splendens)

J
Jaga telor = julukan bagi orang yang bermain (petak umpet, dsb) yang bertugas mencari pemain lain tetapi takut meninggalkan posnya (ada lagunya: "Orangnya jaga telooor, midee, midee....")
Jangek = jangat, kulit. Kerupuk jangek = kerupuk kulit
Jelutung = kayu albasia (yang lunak dan biasa untuk bahan prakarya)
Jeng = isitlah pada permainan yang menyatakan Tidak sah, harus diulang
Jengat = jungkit (sepedaku dinaikin bertiga, bannya sampai jengat ke ata

K
Kak = panggilan untuk orang (perempuan) yang lebih tua atau dituakan (sama dengan Mbak di Jawa)
Kali = dari pemendekan kata ‘sekali’; berarti banget, sangat (“hebat kali kau!” Artinya, “lu hebat banget deh!”)
Kalok = maksudnya: kalau, “k” terakhir dibaca seperti huruf hamzah/aposthrope
Kamput = singkatan dari kambing putih, merek minuman keras murahan (si Ucok tenggen gara-gara minum kamput).
Kau = engkau, anda (tidak dibaca ka-u — u dalam utang; atau kaw, tetapi di antara keduanya: kauw — w nya lemah)
Kelen; kelien = kalian
Kede/kedai = warung
Kede sampah = warung kelontong kecil (bukan warung jualan sampah, hehehe)
Kedan = teman, sohib (Abang ini kedan kita juga)
Kemek kemek = traktiran, makan makan, pesta pora
Kereta = sepeda motor
Kereta Angin = sepeda
Kerabu = anting-anting
Ketara = maksudnya: kentara – tampak, terlihat jelas, tercirikan dengan mudah.
Kembut = deg-degan, takut (begitu dipanggil Pak Kepsek, Inong langsung kembut)
Keling bangking = ejekan untuk orang yang hitam
Kek = kayak, biasa dipadukan dengan kata mana (kek mananya kau: bagaimana sih kamu ini);lihat juga cem/cam
Kerkok =tongos
Keplor = kepala lorong
Kepling = kepala lingkungan
Kelir = pinsil warna (kt. benda), mewarnai (kt. kerja)
Kilik = mirip lego; mendrible bola (dikiliknya bola itu sampai pemain lawan terkecoh)
Kiyam = Kaki ayam (main bola tanpa sepatu)
Kiri = minggir (“Kiri kau!”…, maksudnya: “minggir lu!”)
Kikir = Pelit
Kiput = varian lain dari kembut.
Kimbek = ungkapan yang menyatakan kesialan , kekesalan, kurang ajar
Koyak = robek == celanaku koyak; kukoyak-koyak kertas hasil ujianku
Kocik = dari bahasa Melayu (?), berarti kecil
Kornel = tendangan pojok/penjuru dalam sepak bola. Plesetan dari “corner” (corner kick)
Kopek = kupas, kelupas (jangan kau kopek lukanya, nanti tambah parah).
Kombur = cakap, banyak omong.
Kondor = kendor, longgar (celanaku kondor, harus dikecilkan)
Kongsi : Bagi-bagi, sama rata…
Kuaci = bukan kwaci makanan, tapi permainan berupa cetakan plastik yang berbentuk beragam wujud, ada Bruce Lee, kelinci, gajah, mobil, dsb. dipakai utk mainan, juga sebagai barang taruhan. Kerepak peak = makian, mengacu pada kondisi ancur-ancuran.
Kreak = sok jagoan


L
Lancau = umpatan kotor dari bahasa Cina
Lasak : Banyak gerak, ga bisa diam.
Lantak = habis; habisi (dilantaknya semua hidangan itu. Rumah itu dilantak si jago merah)
Langgar = tabrak, menabrak
Lappet = Sejenis penganan batak, sering digunakan sebagai ejekan atau umpatan , (lappet lah kau)
Lembe = lemah, lemes
Lewong = 1) putus ;(layangan lewong); 2) hilang, raib (Lewong uangku disikat dia…)
Lereng = sepeda besar = sepeda janda (e pada “le” dan “reng” dibaca seperti menyebut pada kata lele)
Lengger = plesetan dari tabrak (mati dia dilengger truk)
Lengkong = cincau hitam, buat campuran es sirop
Lego = drible bola (Ronaldo jago kali ah nge-lego bola)
Leong = pergi dari pelajaran pada jam sekolah, pada permaianan layangan disebut leong ketika benang layangan putus
Lencong; tai lencong = tahi ayam yang hijau, bentuknya seperti pucuk es krim menjulang (hueeek..)
Lepuk = pukul (dilepuk orang sekampung dia).
Leles = n: sisa-sisa (aku ambil lelesnya aja); sifat: dia itu tukang leles (suka ambil sisa-sisa orang lain)
Lenje = lain jiwa (sarap)
Locak = kalah terus menerus (aih mak, locak kawan tu pas main ceki);
Lorong = gang (kau tinggal di lorong apa)
Loak = payah (Loak kali kau pun, gitu aja nggak bisa)
Lepoh = bodoh (Lepoh kali, gitu aja nggak bisa)
Lobok = kedodoran, kebesaran (celananya lobok, Mak… bisa dikecilin?)
Limpul = lima puluh (dipakai untuk menyebut uang Rp 50 atau Rp 50.000)
Libas = hajar
Limrat = lima ratus (dipakai untuk menyebut uang Rp 500 atau Rp 500.000)
Limper = lima perak (dipakai untuk menyebut uang Rp 5. Sekarang uang pecahan ini sudah tidak ada, jadi istilah limper pun mungkin sudah hilang).
Litak = habis, kondisi capek sekali – dari Padang? (Litak kali badanku)
Ligat = lincah, lihai (ligat kali dia kalo kerja)
Loask = Bodoh, gak becus
Lokal = kelas (si Adi lagi di lokal, belum keluar)
Longoh = bodoh, tolol (dasar longoh, udah tau bahaya bukannya menghindar)
Lantam = pedas mulut, nyelekit (si Ida itu memang lantam kali, la)
Batu locak => sejenis permainan dengan batu pipih dengan kelereng atau benda bulat kecil lainnya. Si kalah berusaha melempar kelereng atau bolanya ke dalam lubang sasaran, sementara pemain lainnya berusaha menjauhkan bola itu, atau setidaknya melempar melampaui bola, agar tidak kalah.

M
Mamak = ibu, mama
Mamak-mamak = mengacu pada orang yang lamban, tidak gesit (jalan kau pun kayak mamak-mamak)
Marambalangan = berantakan, tak karuan
Marsasak = berhias ke salon
Mentel = genit, centil
Mengkek = manja
Mentiko = sok bertingkah
Mereng = miring, sering juga disebut mencong
Merling = bercahaya, mengkilap (kalungnya merling kali..)
Motor/montor = mobil
Minyak lampu = minyak tanah
Minyak makan = minyak goreng
Monza = akronim dari Monginsidi Plaza, tempat jualan pakaian bekas; mengacu pada penyebutan semua jenis barang second/bekas (celana monza ya?)
Merepet = mengomel, marah
Manipol = akronim dari mandailing polit = mandailing pelit /kikir; istilah stereotip suku mandailing, suku di Kab. Tapanuli Selatan. Padahal belum tentu benar.
Melalak = hobinya keluar rumah, ga betah di rumah, sebuah sifat perempuan yang negatif
Mentiko = belagu, sifat orang yang suka merasa paling hebat dan suka cari masalah
Merajuk = ngambeg
Main-main; keluar main-main = Istilah untuk jam istirahat sekolah (“Keluar main-mainnya jam berapa ya?”)
Masuk angin = melempem (khusus buat makanan, kue, atau kerupuk) — kerupuknya nggak enak, udah masuk angin…

N
Nembak = istilah untuk makan tapi nggak bayar (si Ucok nembak di warung Kak Ipah).
Ngeten = (dari bahasa Batak?), artinya mengintip.
Ngemop = menyudutkan seseorang dengan kata-kata (Si Awang kalau udah ngemop tak berkutik kawan tu)
Ngopek = Mencontek dari buku saat ujian,
Nona = aktris utama (siapa nonanya, Hema Malini?)
Nungkik = maksudnya nukik (menukik). Dipakai spesial utk istilah Muntah Nungkik = muntah yang sejadi-jadinya (sampai orang ybs tertunduk-tunduk)

O
Occop = Isap, hisap, sedot
Ompa’an = sifat orang yang suka dibaik-baikin
Oyong = terhuyung2x, limbung
ODB = tontonan gratis ala misbar (gerimis bubar); pemutaran film keliling. Biasanya diadakan tiga bulan sekali di asrama-asrama tentara atau polisi. Aslinya dari bahasa Belanda: O… Deli Bioscoop.
Ombus-ombus = makanan jajanan khas di Tapanuli, dibungkus daun, rasanya legit, dan makannya harus dihembus karena panas.
oppung = Kakek
Ontok = stop

P
Palar = dipaksa-paksain
Pala : Ga seberapa (Contoh  ia ga pala jahat kali lah sama aku…); dicukup-cukupkan
Patok lele = permainan memakai dua kayu ukuran panjang-pendek, dimainkan per tim
Pauk/Paok = Payah, nggak keren, bodoh (Paok kali pun kau, gitu aja nggak bisa)
Pakek = maksudnya: pakai, “k” terakhir dibaca seperti huruf hamzah/aposthrope
Palak = Emosi, marah
Pasar = Jalan rayaPanglong = toko material bangunan
Pesong = gila, tidak waras
Pukimbek, pukilik = sialan, makian
Pajak = pasar
Parbada = Tukang berkelahi, tukang cari masalah
Perli = menggoda, flirting seseorang utk menjadi pacar (Cantik kali anak gadis wak Alang tu. Kalau kuperli mau nggak dia ya?)
Pasar = jalan raya
Pening = pusing
Paten = hebat
Pinggir = kiri (perintah untuk menyuruh sopir berhenti, biasanya penumpang berkata “pinggir” (bukan “kiri”).
Pipet = Sedotan
Pusing = keliling
Palak : Sebel, marah.
Perei = libur (slang dari free)
Ponten/punten = nilai
PHR = istilah untuk bioskop murahan. Singkatan dari Panggung Hiburan Rakyat (aku dulu suka nonton di PHR Morsip di Jl. Soetomo Ujung, PHR Serdang, dan PHR Bahagia di Jl. Pasar Merah)
Porlep = sebutan untuk kuli angkut barang di Polonia atau Pelabuhan Belawan
Paret = maksudnya parit, got
Pakansi = hari libur, liburan
Pakpok = pulang pokok, impas (break event point)
Pekak = tuli (percuma kau teriak, dia orangnya memang pekak)
Pencorot = nomor urut paling akhir, pecundang (di kelas, dia pencorot)
Pen = urutan ke (aku pen 2, ya, kau pencorot aja) — pencorot = lihat entri sebelumnya.
Petentengan = belagu, banyak lagak.
Pulak = maksudnya: pula; Cemmana pulak abang ni (bagaimana pula abang ini?)
Pukimak = bahasa ejekan
Pengkor = tangan atau kaki yang (maaf) cacat bengkok. “Orang itu kakinya pengkor…
Preman lontong = preman yang klemak-klemek, lemes tidak garang
Pakcik = arti sebenarnya adik dari ayah/ibu. Dipakai sering utk panggilan ke teman. (jangan gitulah pakcik, sama-sama cari makannya kita ni..)
Petentengan = belagu, banyak lagak.
Pekong = maksudnya tapekong, tempat sembahyang orang Tionghoa/Cina

Q

R

Raun-raun = jalan-jalan berkeliling (dari bahasa inggris: round-round=keliling-keliling)
Rap-rap = Ciri khas permainan klub asal medan PSMS yang keras
RBT = Ojek (RBT adalah singkatan dari Rakyat Banting Tulang
Rupanya = ternyata… ( Contoh : di sini kau rupanya! aku cari-cari kemana-mana)
Recok = ribut, berisik
Rol = penggarisan, mistar (kt. benda)
Rodam = siksa, dimapram (“sebelum dilantik, kami dirodam dulu semalaman)
Roti Kaleng = semua jenis roti yang ada di kalen
Rusuh = grasa-grusu (“Rusuh kali kelien, tenang sikit kenapa?”)
Reket = maksudnya raket, merujuk pada bermain bulutangkis/badminton. (main reket kita yuk). è reket pingpong= maksudnya raket/bed/alat pemukul pada olahraga pingpong

S
Sarap = tidak waras, gila (yang sarap-nya kauw? Kamu gila ya?)
Santing = tinggal sedikit, kritis (jangan kau minta lagi rokokku, udah santing ni), bergantian
Sedeng = gila, sinting
Senget = tidak waras, gila
Selow = slang dari slow (lambat)
Selop =  sandal
Semak = kumuh, berantakan, kacau (semak kali kamar ni… semak muka kau kulihat)
Semalam = Kemarin
Sepeda Janda = sepeda berpalang ala jaman dulu, suka dipakai ibu-ibu atau buruh kebun…
Setil = gaya, keren (setil kali dia malam ini, mau pergi kenduri ya?)
Sengak = ketus (jangan la sengak gitu cakapnya….)
Selop = sandal
Sele sele = Kertas Buram
Setip = penghapusan (kt. benda), menghapus (kt. kerja)
Sekelak = Sebentar
Setalen = satuan nilai uang, kira-kira ….. rupiah (dulu masih sering ditemukan jajanan seharga setalen, tapi sekarang tidak lagi).
Seken = salaman (dari bhs Inggris: shake hand) – kalo cocok, seken dulu kita….
Seje = bo’ong
Sempak = maksudnya swim pack; celana renang utk lelaki. Dipakai lebih untuk menyebut celana dalam pria. (Sempaknya merek GT-Man)
Sikit = plesetan dari sedikit
Silap = salah, keliru – kalau awak tak silap
Simpang = perempatan, atau pertigaan jalan
Siap = selesai; done (tugasku udah siap, jadi aku bisa santai sekarang)
Somboy = sejenis makanan cina yang populer, dari sejenis buah yang dikeringkan, berwarana merah dan diberi lapisan tepung yang rasanya asin, manis, asam.
Sor = syur, suka; sor kali aku lah ama cewe tu..
Sudako = angkot
Sut = suitan, adu menentukan pemenang dengan kode tangan
Suar-sair = merujuk tokoh komik di koran SIB, untuk orang yang -maaf- agak kampungan
Stipo = correction pen, / tipex

T
Taptu = acara jalan malam mengarak obor, biasanya saat tujuh belasan dan hari besar lainnya
Tarok = meletakkan (coba kauw tarok tasmu di atas meja)
Takir = nasi bungkus/kotak yang biasa dibagikan saat kenduri atau tahlilan; lihat juga kata “berkat”
Telekung = muken
Telap = Curi
Titi = jembatan (kalo mau ke rumahnya, kau harus lewat titi besar itu, baru sampe)
Tonggek = bokong yang montok
Tepos = lawan tonggek
Tokok; menokok = 1) memalu, memaku (tolong kau tokok dulu paku ini di papan itu); 2) pukul, jitak (ditokoknya kepalaku, Kak, sakit lah)
Tekek = versi jitak yang lain lagi…
Tepung roti = tepung terigu
Tekongan = Tikungan, belokan
Teratak = atap tambahan, biasanya dibangun jika ada pesta atau musibah kemalangan di rumah
Terei = dari kata try (inggris), artinya coba (Cak di-terei dulu barang ni…)
Terge = perhatian, peduli, acuh (udah setil habis dandananku, eh nggak di-terge sama dia)
Tekong; Tekongan = menikung; tikungan, simpang jalan (agak nekong kau sikit, biar nggak dilengger mobil; kutunggu kau di tekongan)
Tekken = Tanda tangani
Tukam = melayat, takziah
Toyor = pukul; memukul, tapi dengan cara lain lagi (kayak upper cut, gitu) — maling itu kena toyor massa.
Texas = mengacu pada sifat Koboi Texas, seradak-seruduk, bebas sebebasnya (Gaya kau teksas kali kulihat)
Toke = tauke, majikan atau pedagang Tionghoa.
Tokoh = TipuTiti Gantung = tempat di kawasan lapangan merdeka, dekat stasiun KA Medan, yang dulunya banyak yang jualan buku (bekas).
Teronggok = tertumpuk
Tungkik = teler, cairan di kuping (ih, jijik)
Tumbuk = pukul , kutumbuk kau nanti…Tokoh = tipu (kt. benda); nokoh, menokoh (kt. kerja): menipu (anak itu kerjanya nokohin orang tuanya, hati-hati jangan mudah percaya)– tukang nokoh: tukang tipu

U
Uwak = (panggilan sopan untuk orang yang sudah tua, semacam bapak/ibu, atau kakek/nenek gitu deh)
Ubi = singkong; ubi rambat = ubi jalar
Ulok = (ulo=ular, bhs Batak ) sama dengan kombur; cerita yang dibesar-besarkan, dilebih-lebihkan, licik, bohong  (Palak aku sama si Daud, banyak uloknya dia itu….)

V

W
Woy = panggilan, seruan buat teman atau sekelompok orang (Woy, di mana kelien?)
Wak Labu = orang sok yang banyak gaya
WC = Toilet

X

Y

Z

Manfaat Tersenyum

10 MANFAAT TERSENYUM
========================

1. Senyum membuat Anda lebih menarik ...
Orang yg banyak tersenyum memiliki daya tarik.Orang yg suka
tersenyum membuat perasaan orang disekitarnya nyaman dan senang.Orang yg selalu merengut, cemberut, mengerutkan kening, dan menyeringai membuat orang-orang disekeliling tidak nyaman. Dipastikan orang yg banyak tersenyum memiliki banyak teman.

2. Senyum mengubah perasaan ...
Jika Anda sedang sedih, cobalah tersenyum.Senyuman akan membuat perasaan menjadi lebih baik.Menurut penelitian, senyum bisa memperdayai tubuh sehingga perasaan berubah.

3. Senyum bisa menular ...
Ketikan seseorang tersenyum, ia akan membuat suasana menjadi lebih riang. Orang disekitar Anda pasti akan ikut tersenyum dan merasa lebih bahagia

4. Senyum menghilangkan stres ...
Stres bisa terlihat di wajah. Senyuman bisa menghilangkan mimik lelah, bosan, dan sedih.Ketika anda stres,ambil waktu untuk tersenyum. Senyuman akan mengurangi stres dan membuat pikiran lebih jernih.

5. Senyum meningkatkan imunitas ...
Senyum membuat sistem imun bekerja lebih baik.Fungsi imun tubuh bekerja maksimal saat seseorang merasa rileks. Menurut penelitian, flu dan batuk bisa hilang dengan senyum.

6. Senyum menurunkan tekanan darah ...
Tidak percaya? Coba Anda mencatat tekanan darah saat anda tidak tersenyum dan catat lagi tekanan darah saat anda tersenyum saat diperiksa. Tekanan darah saat Anda tersenyum pasti lebih rendah.

7. Senyum melepas endorphin, pemati rasa alamiah, dan serotonin
Senyum ibarat obat alami.Senyum bisa menghasilkan endorphin,pemati rasa alamiah, dan serotonin.Ketiganya adalah hormon yg bisa mengendalikan rasa sakit.

8. Senyum membuat awet muda ...
Senyuman menggerakkan banyak otot .Akibatnya otot wajah terlatih sehingga anda tidak perlu melakukan face lift. Dijamin dengan banyak tersenyum Anda akan terlihat lebih awet muda.

9. Senyum membuat Anda kelihatan sukses ...
Orang yg tersenyum terlihat lebih percaya diri,terkenal, dan bisa diandalkan.Pasang senyum saat rapat atau bertemu dengan klien.Pasti kolega Anda akan melihat Anda lebih baik.

10. Senyum membuat orang berpikir positif ...
Coba lakukan ini : pikirkan hal buruk sambil tersenyum. Pasti susah. Penyebabnya, ketika Anda tersenyum,tubuh mengirim sinyal "hidup adalah baik".Sehingga saat tersenyum, tubuh menerimanya sebagai anugerah.

... TERSENYUMLAH DAN DUNIA AKAN TAMPAK LEBIH INDAH ...









Sukses adalah sebuah pilihan

Sukses adalah sebuah pilihan yang dapat Anda buat. Sukses adalah mengenai pilihan apa yang Anda inginkan dalam kehidupan dan mengambil langkah penting untuk mencapainya. 

Sukses tidak akan berhenti sampai Anda meraihnya! Diperlukan proses yang tidak singkat. Namun, jika Anda mengikuti beberapa panduan dan memiliki dedikasi untuk menjadi “sesuatu”, Anda memiliki peluang besar untuk menjadi orang sukses. 

Meski demikian, masing-masing individu memiliki definisi sukses yang berbeda.

HATA MARALUS DOHOT HATA SIDOHONON DITINGKI ULAON ADAT

HATA MARALUS DOHOT HATA SIDOHONON
DITINGKI ULAON ADAT
 
1. ACARA SEBELUM dan SESUDAH ANAK LAHIR

1. ULOS TONDI.

Pangaradeon.
(Dung ro sude angka na nipio (diundang) laho mangadopi ulaon laho pasahat ulos tondi manang ulos mula gabe, diatur parhata ni Paranak ma parhudul nasida. Hasuhuton Paranak hundul ma jadi jabu bona, uduran ni hula hula hundul di uluan ni jabu Hasuhutan masidompak-dompahan dohot uduran ni hula hula.)

1.1. HATA HUHUASI SIAN SUHUT PAIDUA NI PARANAK

Mauliate ma parjolo tapasahat tu Tuhanta, ala marhite asi ni roha Na marhahipason hamu dohot uduranmuna ro madapothon hami.
Hami pe hipas do didapot hamu. Mansai las situtu  roha nami, Rajanami diharoromuna on. Tung sude do hami namardongan tubu, boru dohot dongan sahuta nami marlas ni roha manjalo haroro muna, Rajanami.

Parjoloma hami marsomba dohot jari jari sampulu, pasampulu sada simajujung ma hami diangka na marhurang lobi. Nuaeng marnatampak borumuna. Tarsongon dia ma hinaroroni raja i?
Songon i ma jolo hatanami.

1.2. Sintuhu ni haroro ni hula hula (Parboru).

Horas ma jala gabe Raja ni Boru! Hami pe antong mandok mauliate do tu Tuhanta, marhite pangiring-iringin-Na marhahi pason do hamu hudapot hami, suang songon i marhahipason do Borunami dohot Helanami.
  
Sai asi ma roha ni Tuhanta, sai dilehon di hita saluhutna hahipason ni daging dohot tondi tu joloan ni ari on, boi hita marsitomuan di bagasan las ni roha.

Taringot  ni sungkun-sungkunmuna i, Raja ni Boru, i ma taringot  ni sintuhu ni haroronami, silas ni roha do Raja ni Boru. Saminggu na salpu, ro do boa-boa silas ni roha sian suruan niHelanami tu hami,naung ditongos Tuhanta di nasida, na taparsinta, i ma naung manggora pamuro di borunami.
Hombar tusi ma haroronami Raja ni Boru, naeng pasahaton ulos tondi, manang ulos mula gabe ma hami tu Borunami dohot Hela name.
  
Parhata ni Paranak

Mauliate ma jala malambok pusu ma hupasahat hami tu hamu Hula hulanami. Mansai balga jala las situtu rohanami, ai naeng pasahat ulos tondi, manang ulos mula gabe do hape hamu Rajanami tu parumaen dohot anaknami. Pasahat hamu ma sipasahatonmuna tu Borumuna dohot Helamuna. Botima Raja ni Hula hula.
(Parboru jonjong mandapothon boru dohot hele ne hudul di lage manang kursi laho pasahathon upa-upa, ulos tondi dohot boras sipir ni tondi)


1.3.Hata Sidohonon ni Simatua- Boru Tingki Mangupa.

Di ho Inang, borungku dohot di hamu Amang Hela.
Di son hupasahat hami upa-upa di hamu. Asa ro ma angka na tio dihamuna dua tu joloan ni ari on, jala tiur ma haroan na tapaima-ima. On ma Inang, boru hasian sipanganon sinoloman ni roham, na di pangido ho sian hami. (Somalna manuk na pinanggang, dengke ne niura, babi panggang, padar,manang lomang/itak gurgur) Tung songon i pe nuaeng dengke na Hupasahat hami on, las ma roha muna manganhon ( Dung i disulanghon inanta ma indahan rap dohot dengke tolu hali tu boruna i, dung i dipaimunhon ma muse aek sitio-tio), laos didok 
Asi ma rohani Tuhanta, sai tiur-tiur haroan na tapaima-iama. Horas ma na nipaima, horas ma hita na paimahon.
Botima.

1.4. Hata Sidohonon ni Simatua –Doli tingki pasahat Ulos Tondi.

Nunga di pasahat Inanta nangkin tu ho inang dohot hamu Hela upa-upamuna, i ma indahan na las dohot dengke  sitio-tio.

Di ho inang, boruku dohot hamu hela (Laos diuloshon ma ulos i sian siamun tu habirang ni na niulosan i, jala di urupi inata ma patipakhon asa unang hona tu simajujung nasida. Jala didok ma hatana) :
On ma  ulos tondi ni ho inang, boru hasian dohot dihamu Amang Hela.
Ulos naung nirasian do on, asa anggiat sarasi badan dohot tondimuna, asa marrongkap gabe marrongkap mamora ma hamu mamangke ulos on.
Ulos mula gabe ma di hamu ulos on, asa tangkas haroan  marharoanan siampu-ampuonmuna jala situak-tuakonmuna tu joloan ni ari on.
Ulos tondi parmulaanmuna gabe ma on, mangulosi anak dohot boru ma on di hamu.

Sai tibu ma sorang haroan na tapaima-ima di ari na uli dia ari na denggan, so hariboriboan, asa marurat hamu tu toru, jala marbulung tu ginjang, mangerbang mangalaung tu lambung.

Songon hata ni umpasa :
Togu  urat ni ri, togu do nang urat ni singkoru,
Ulos tondi na hupasahat i, sai saur ma I di hamu, mangulosi anak dohot boru.

Tubu  ma lata di toru ni Tarabunga,
Sai tubu ma di hamu anak na marsangap dohot boru siboan tua.

Sahat-sahat ni solu, sahat ma tu bontean,
Sahat ma hamu leleng mangolu, sahat tu parhorasan panggabean.

(Dung i dibuat amanta i ma muse boras sipir ni tondi sian pinggan naung diparade hian, laos didok ma) :
Pir do pongki, bahul-bahul pansalangon,
Sai pir ma tondi, sai ro angka parsaulian

Pir ma tondi madingin, horas tondi matogu. (Parjolo ma dibahen amanta i tu simanjujungna ni helana, jala didok ma muse): Pir ma tondim boru hasian. Dao ma sahit sian badan dohot sahit ni pingkiran sian ho, asa tulus na taparsinta i jaloonmuna. Horas ma na ro, horas ma hita na paimahon. (Laos songon i ma muse dibahen tu helana). On ma boras pir liat-liat tu hamu  Parboruannami. (Dung i dihorashon tolu hali tu ginjang jala didok ma) Horas, horas, horas ma hita saluhutna! ( Disalam  Parboru ma boruna, dohot helana,)

(Laos di pasahat ma muse dengke sitio-tio tu jolo ni suhut Paranak, boru dohot hela, jala didok ma) :
Di hamu Lae,ito,Hela dohot borunami nang di hamu sude Parborunami. Di son rodo hami pasahathon dengke sitio-tio,asa sai tio ma parsaulian parhorasan di hita, tarlumobi di borunami na paima-iam haroan. Dengke simudur-udur, asa sai marudur-udur ma hamu tu dolok tu toruan, sai sahat saoloan. Dengke saur do on, asa sai saur ma hita leleng mangolu jala horas-horas. Dengke sahat ma on, asa sahat ma na uli na denggan, sai dipasahat Tuhanta ma pasu-pasu-Na tu hita. Tung songon on pe dengke on, las ma rohamuna manjalo. Botima. ( Masi jalangan, dung i hula hula/ simatua mulak tu hundulanna hian)

Parhata ni Parboru
On pe di hamu Raja ni Parboruannami! Nunga hupasahat hami be pangupaon dohot ulos tondi tu boru dohot helanami, mangihut pangupaon dohot ulos tondi tu boru dohot helanami, mangihut dengke sitio-tio dohot siudur-udur tu hamu Parboruannami . Saounari hupasahat hami ma partingkian tu hamu, asa uduti hamu.   Botima

Parhata ni Paranak
Gabe ma jala horas Raja ni hula hulanami! Nunga tung tangkas dipatuduhon hamu holong marboru i tu parumaennami. Asi ma roha ni Tuhanta , dipasaut ma sude angka tangiangmuna i.
Rajanami, Raja ni Hula hula. Andorang so arsipanganon hita, jolo hupasahat hami ma nian juhut na tabo, na marsaudara laho pasangahon hamu Rajanami. Botima.

Parhata ni Parboru
Na dengan angkup ni na uli Raja ni Boru. Nunga rade hami,

1.5.  Hata Sidohonon ni Simatua ni Parumaen ditingki pasahat
tudu-tudu ni sipanganon.

(Paranak, anak dohot parumaen borhat mandapothon tu hula hula, laho pasahathon na margoar ni sipanganon, jala did ok ma hatana) Di hamu na huparsangapi hami, Hula hulanami. Tung so tarhasuhatan hami do songon dib alga ni holong na pinasahatmuna tu hami, lumobi ma tu parumaen dohot anaknami, manang boru dohot helamuna. Di son Raja ni Hula hula, hupasahat hami do tu hamu tudu tudu ni sipanganon, songon sombanami maradopon  hamu. Asa sai tudu tudu ni na uli na denggan ma on di ianakhonta, nang di hita sahulutna. Songon i pe nuaeng sipanganon na hupasahat hami on, las ma rohamuna manjalo. Botima.
(Paranak, hela, parumaen manjalang Hula hula, jala mulak muse tu hundulanna hian)

Parhata ni Paranak
Di hamu Amanta Raja dohot hamu Inang Soripada, parmanganonta system paresmanan do, masiantan di ibana be.
Di hamu Raja ni Hula hulanami. Ala laho marsipanganon ma hita, ise ma sian hita sibahen tangiang laho mangan.

Parhata ni Parboru
Mauliate  ma Raja ni Boru! Ninna rohanami, ala hamu do na parade sipanganon, sian hamu ma na mambahen tangiang laho mangan.

Parhata ni Paranak
Na denggan angkup ni na uli Rajanami. On pe Amanta Ama ni…
ma mambahen tangiangta laho marsipanganon hita. Botima.
( Sibahen tangiang, laos manghatahon hata ni sipanganon)
Sititik marsigompa, golang pangarahutna,
Songon dia pe sipanganon natupa, godang ma pinasuna.
Marjomuk ma hita!

(Di tingki na marsipanganon, boru ni Paranak paradehon pisau, sangkalan dohot piring kosong. Boru ni Parboru manjalo paralatan i, jala diseati ma aliang-aliang, ate-ate dohot butuha raja, dung i dibagihon tu hula hula dohot dongan sahuta nang dohot angka raja na ginokhon)
Perhata ni Parboru
(Dung sae marsipanganon parhata ni parboru manungkun partording ni tudu tudu ni sipanganonon) :

Di hamu Raja  ni Parboruonnami! Andorang so tampungka manghatai, nangkin nunga dipasahat hamu tudu tudu ni sipanganon on tu hami. Na manungkun ma hami tu hamu tarsongon dia ma partording ni on, Raja ni Boru. Songon i ma jolo sungkun-sungkunnami tu hamu. Botima.

Parhata ni Paranak
Olo ma tutu Raja ni Hula hula! Nunga tutu hupasahat  hami  tudu tudu ni sipanganon i tu hamu. Ninna  rohanami, surung –surungmuna do I, Rajanami! Botima.

Parhata ni Parboru
Molo songon i do pandokmuna, surung-surungnami tu hamu Raja ni Boru!. On pe di hamu borunami, asa pasipan hamu ma jolo tu ingananna, huhut pature hamu, asa lehon hamu anon tu unduranta na patut manjalo. Di hamu Raja ni Borunami! Songon dia ma muse udut niang hataionta Raja ni Boru. Hupasahat  hami ma tu hamu asa hamu ma na mangatur panghataionta.
Botima.

1.6.   Hata sidohonon tingki pasahat pasituak na tonggi tu hula hula

Parhata ni Paranak
Gabe ma jala horas Raja no hula hula! Nunga tutu mardalan ulaonta dohot denggan. Eleknami  nian tu Raja i, andorang so dipasahat hamu hata sigabe, hata pasu-pasu rade ma hamu, asa ro hami pasahathon sipalas roha(batu ni sulang) dohot pasituak  na tonggi, asa sai ro angka na tonggi di hita saluhutna. Botima.

Parhata ni Parboru
Na dengan angkup ni na uli Amangboru! Pasahat hamu ma, nunga rade hami.

Parhata ni Paranak
On pe borhat ma anaknami dohot parumaennami pasahathon sipalasroha ni hula hulata dohot pasahathon pasituak na tonggi ( Anak dohot parumaen pasahathon amplop parjolo, i ma sipalas roha ( batu ni sulang ) tu natoras ni si parumaen. Dungi pe asa dilehon pasituak na tonggi tu sude rombongan Parboru).

On pe Rajanami, na mangido dope hami tu hamu, asa lehon hamu hata sigabe gabe dohot hata pasu-pasu tu hami saluhutna Parborumuna, tarlumobi tu anak dohot parumaennami.

1.7.Hata sigabe gabe / pasu-pasu sian Hula hula.

Parhata ni Parboru

Gabe ma jala horas Raja ni Boru! Pashatonnami  do atong hata sigabe gabe, hata pasu-pasu dohot angka hata na uli tu hamu, Raja ni Boru!
( Didopakhon, dohot borunami, ninna roha nian, na pasahathon hata sigabe gabe, hata pasu-pasu dohot angka hata na uli hata na denggan, sude ma hita. Alai tung sad ape na mandok hata, naung sahat ma hita disi. Jadi tarsongon on ma nian. Songon hata ni umpasa na mandok :

Sada silompa gadong, dua silompa ubi,
Tung salak pen a mandok hata, sude ma mandok na uli.

Sada ma sian boru, sada sian hita na mardongan tubu, baru tu suhut Parboru Parjolo ma sian boru, dungi di uduti ma sahalak sian hiat na mardongan tubu, baru Raja ni Borunta. Beha rohanta. ( Rombongan Parboru mandok), “ Na denggan ni na uli”
1.7.1.  Hata sigabe gabe sian boru.

Muliate godang ma tapasahat tu Tuhanta, ai ala asi dohot holong ni roha-Na Boi hita pajupang di bagasta na marampang na marjual on di bagasan hahipason dohot las ni roha. Jala tarlumobi ma muse, mandok mauliate ma hita tu Tuhanta, dibasa-basahon do di hita haroan sipaimaon di maennami. Onpe do anakniba, malo ho manjaga huhut manganju roha ni maen i. Ai molo di tingki sisongon on, tarsi adong do parubahan ni roha. Jagas,unang mangangkat angka na borat ibana. Denggan urus panganona, asa sehat na dibagas botian, sehat nang maen on.

Di hope maen, pos ma roham di haroan na tapaima on, adong do hami, tarlumobi Hula hulatana sai totong na mangalehon semangat dohot na manangianghon ho. Sai martamiang  ho tu Tuhanta,asa Ibana mangurupi ho, asa hipas sorang haroan na tapaima, horas hita na nidapotna. Songon hata ni umpasa ma dohonon:

Sanjongkal urat ni ri, tolu jokal urat ni singkoru,
Ulos mula gabe na ni pinasahat ni hula hulata i tu  hamu,
Saur ma i mangulosi anak dohot boru

Botima. Hata nami i hata sitambaan.

1.7.2.  Hata sigabe gabe sian dongan tubu

Totong ma hita mandok mauleate tu Tuhanta i. ai ndang tar  hasuhatan asi dohot holong ni roha-Na di hita. Di papungu do hita di ari na uli, ari na denggan on mar las ni roha manjalo sibasa-basa-Na, I ma haroan na tapaima-ima diborunta. On pe Boru hasian, las ma roham majalo sibasa-basa ns sian Tuhanta i. Songon di tangiang pasu-pasunami di tingki tarpasu-pasu hamu, asa tibu hamu di liliti andorana, nunga dapot i nuaneng, las maroham, las ma rohanta. Songon hata ni umpasa ma dohonon :

Tubu ma lata di toru ni bung-bung,
Tubu ma di hamu anak na marsangap,
Dohot boru na martua donganmuna saurmatua.

Ala ni i sotung uang do marsak roham, manang mabiar din a managam haroan on ho Inang. Pos roham Inang,boru hasian, antaadong do hami masi  manangianghon ho tu Tuhanta i, asa Ibana na mangurupi ho, dohot na mampargogoi ho di haroan na tapaima-ima i. Sorang Ibana so haribo-riboan. Horas na ro, horas na ni dapot. Di hamu pe Amang Hela, tongtong ma lehon hamu dorongan semangat tu Borunami on,asa pos rohana. Jala sabar hamu manganju Borunami, jala nengan urus hamu sipanganonna, asa sehat haroan na tapaima. Botima Hatangki hata sitambahaan.

1.7.3.  Hata sigabe gabe dohot pasu-pasu sian simatua ni anak

Tapuji ma Tuhanta, na mangalehon ari na uli, ari na denggan on, boi hita pajupang di bagasan hahipason dohot las ni roha. Lumobi muse, marlas ni roha hita, ala dilehon Tuhanta do sibasa-basa-Na, i ma haroan na tapaima-ima di borunta. Di silas ni rohanta i, Inang boru hasian, nunga hupasahat hami nangkin upa-upam di na managam haroan ho, i ma marhite indahan nalas dohot dengke sitio-tio nang dohot sipanganon sinoloman ni roham boru hasian, asa tio ma parhorasan, parsulian di ho boru hasian dohot dihelanami pasu-pasuon ni Tuhanta. Nunga hupasahat hami ulos tondi manang ulos mula gabe, sai mangulosi daging dohot tondimuna ma i, suang songon i nang haroan na tapaima-ima pasu-pasuon ni Tuhanta. Laos  nunga hupasahat hami tu hamu sude Parboruonnami dengke simudur-udur, asa sai marudur-udur hamu antong tu dolok tu toruan, jala sai masipaolo-oloan di bagas holong na sian Tuhanta i.
Pege sangkarimpang, ansimun sada holbung
Mangangkat rap tu ginjang, tu toru rap manimbung.

Dengke saur, dengke sahat, asa sahat ma na uli, sahat na denggan jala saur ma hita leleng mangolu sahat tu na saurmatua jala horas-horas. Songon hata ni natua-tua ma dohonon :

Andor  handungka ma togu togu ni lombu
Pengpeng saur matua ma hamu patogu-togu pahompu.

On pe Inang, boru hasian, pos ma roham, adong do hami hula hulam, dongan tubum, borum dohot angka dongan sahutam na laho mangaleho  semangat dohot tangiang tu Tuhanta mangurupi ho, Inang hasian. Sai na urupan-Na do ho di gogo dohot haipason. Horas haroan na laho sorang, horas hita na paimahon. Songon i ma hatanami tu hamu Raja ni Parboruonnami.

Sahat –sahat ni solu, sahat ma tu bontean,
Sai leleng mahita mangolu sahat tu parhorasan Pangabean

Botima.

Parhata ni parboru

On pe di hamu Raja ni Borunami! Nunga be sude hami marliat-liat pasahat hata sigabe gabe dohot hata pasu-pasu na uli. Hupasahat hami ma tu hamu, asa ampuhamu Botima.

1.8.Hata pangampuon sian Paranak

Parhata ni Paranak

Gabe ma jala horas Rajanami! Ampuonnami ma tutu hata sigabe gabe, hata pasu-pasu, i ma hata na uli hata na denggan na pinasahatmuna tu hami.
(Didompakhon tu horong ni Paranak). Di hita rombongan Paranak, na mangampu do hita di hita hata sigabe gabe dohot hata pasu-pasu na ni pasahat ni Raja ni Hula hulanta. Jadi ninna roha nian, parjolo ma hamu Boru, dung i donagn sahuta, laos diuduti na mardongan tubu, baru pe suhut Paranak, anak dohot parumaen. Sahalak ma songon utusan sian ganup horong, songon hata ni umpasa :

Sada si lompa gadong, dua si lompa ubi
Sahalak pe na mandok hata, sude ma hita dapotan uli

On pe hupasahat hami ma parjolo tu Borunami.

1.8.1.  Hata pangampuan sian Boru.

Mauleate ma tapasahat tu Tuhanta, ala marhite asi dohot holong ni rohana boi pajumpang hita di bagasan hahipason dohot lasniroha. Mauliate do dohononnami nang tu hamu raja ni hula hula ni hula hulanami, disiala haroromuna na pasahathon ulos tondi manang ulos mula gabe, nang dohot upa-upa marhite  indahan nalas dohot dengke sitio tio tu Nantulang na poso dohot Paramaannami. Sude hata sigabe gabe dohot hata pasu-pasu na pinasahat muna tu hami, tarlumobi tu Natulang na poso dohot Paramaannami, sai manjangkon ma pardagingon dohot partondion,tuak ma di abara, ,ampe di parsalimbubuan nasida pasu pasuon ni Tuhanta.

Ndang tarbalos hami uli basa na pinasahatmuna i tu hami, sai sian Tuhanta ma jalo hamu balosna marlipat ganda. Songon i ma jolo pangampuon sian hami Boru.
Botima

1.8.2.  Hata pangampuon sian Dongan Sahuta

Sai totong do mandok mauleate hita tu Tuhanta Parasi roha bolon i, ai di dongani do hia di ulaonta silas ni roha dijabu na marampang na marjual on. Mauliate  do dohononnami tuhamu hasuhutonnami, na manggokhon huhut manjou hami dongan sahutamuna asa dohot hami mangadopi haroro ni Hula hulata na pasahat  ulos tondi dohot upa upa ni Inanta ni paima haroroan dohot Amanta i. Las ni roha ni hasuhuton, laos tong dohot hami dongan sahutamuna marlas ni roha. Songon hata ni umpasa :

Poltak  bulan tula, si raja manggule,
Molo marlas ni roha hasuhuton, dongan sahuta pe dohot   mahulae.

On pe sidohononnami, din a mangampu hata ni Hula hulata, sai manjangkon ma pardagingon dohot partondion di hata pasu-pasu dohot hata sigabe gabe na pinasahatmuna tu hami,Tarlumobi tu inanta na paima haroroan di pasu-pasu Tuhanta.
Botima

1.8.3.  Hata pangampuon sian Dongan Tubu.

Tapuji ma Tuhanta na sangapna marmulia i. marhite asi dohot holong ni roha-Na dilehon do hahipason ni daging dohot tondi di parmunguata di silas ni roha sadari on, di na ro hamu Hula hulanami pasahat ulos tondi tu parumaennami, Jala mauliate ma hupasahat hami tu hamu Hula hulanami, di uli basamuna na pasahathon ulos tondi, manang na didok ulos mula gabe. Suang songon i do nang dohot angka hata pasu-pasu, hata tangiang nang hata poda na dipasahat hamu tu hami,tarlumobi tu parumaennami dohot anaknami. Sai tuak ma i di abara, ampe di parsalimbubuan nasida. Sai manjokon ma pardagingon dohot partondion ni parumaennami dohot anaknami. Uli basamuna i Rajanami, ndang tarbalos hami i, sai sian Tuhanta ma jalo hamu balosna marlopit ganda. Botima.

1.8.4.  Hata pangampuon sian suhut Paranak

Tapuji ma Goar ni Tuhanta Parsi roha bolon i. Marhite na didonganiasi ni roha ni Tuhanta do asa denggan marture ulaonta silas ni roha sadari on. Mauliate ma hupasahat hami tu hamu Amanta Raja dohot  Inanta  Soripada, dongan sabutuhanami, boru/berenami, dohot dongan sahutanami, di haradeon ni rohamuna rampak hamu dohot inanta soripada mangadopi ulaon silas ni rohanta sadari on. Molo tung hurang pe panjaloan namidi hamu, marpanganju ma hamu di hami. Tangkas do huboto hami, alani pangurupionmuna do asa saut ulaonta on. On pe mauliate ma di hamu Amang Raja dohot hamu Soripada.

Jala mandok mauliate do hami tu hamu Raja ni Hula hulanami, di uli basamuna na pashathon ulos tondi tu parumaen dohot anaknami, suang songon i dohot indahan n alas dohot dengke upa-upa,nang angka hata pasu-pasu dohot hata sigabe gabe tu mami, tarlumobi tu parumaennami dohot anaknami. Sai asi ma roha ni Tuhanta, sai manjangkon ma pardagingon dohot partondionnami di angka hata na uli hata na denggan na pnasahatmuna tu hami. Songon hata ni natua-tua ma dohonon nami :

Naung sapulupitu, jumadi sampulu alu
Hata pasu-pasumuna i, sai huampu hami i di tonga jabu.

Uli basamuna i Rajanami, ndang tarbalos nami i, sai sian Tuhanta ma jalo hamu balosna marlipat ganda Di tangiangnami nami, sai dilehon Tuhanta ma di hamu hahipason dohot gajang ni umur.
Botima

1.8.5.  Hata mangampu sian anak/parumaen.

Mauliate ma hupasahat hami tu Tuhanta, na mangalehon hahipason di hita. Suang songon i mandok mauliate do hami tu hamu Hula hulanami, naung pasahathon upa-upa marhite indahan las dohot dengke sitio-tio, ulos tondi, manang ulos mula gabe, nang ampe di salimbubunami. Hata ni situa-tua ma dohonon :

Turtu ma ninna anduhur, tio ma ninna lote,
Hata pasu-pasumuna i Rajanami,sai unang muba,unang mose

Uli basa muna Raja nami, ndang tarbalos nami i, sai sian Tuhanta ma jalo hamu balosna marlipat ganda.
Botima

Parhata ni paranak

Di hamu Raja ni hula hulanami! Nunga ris be hami mangampu hata sigabe gabe, hata pasu-pasu na pinasahatmuna tu hami. Songon hata ni umbasa ma dohononnami :

Naung sampulu pitu, jumadi sampulu alu,
Sude hata na uli na pinasahat muna Rajanami,
Huampu hami ma di tonga jabu.

Di hata panimpulion ni ulaonta sadarion, dohonon ma hata ni umpasa ni situa-tua :

Binanga ni Bangkara, tu binongkak ni Tarabunga,
Di balian ndang marmara, di hut ape ndang mahua.
Tu sanggar ma amporik, tu lumbang ma satua,
Sinur ma na pinahan, gabe mana n uli
Sahat-sahat ni solu, sai sahat tu bontean,
Sai leleng ma hita mangolu, sahat tu parhorasan tu panggabean.

Pangidoannami Rajanami, sian hamu Hula hula i ma mambahen tangiang panutup di ulaonta sadari on.
Botima

Parhata ni Parboru

Gabe  jala horas Raja ni Boru!(Didompakhon tu amanta sintua) On pe Amang Sintua, bahen ma endenta, jala laos tutup ma dohot tangiang.
Botima.

(Dung saematangiang, marhhehe na uli, masijalangan, jala di tingki i ma dilehon jambar na dibungkusi nangkin

PODA atau NASEHAT

Unang marhandang buruk unang adong solotan sogot. Unag marhata juruk unang adong solsolan sogot.
Artinya : Bila tak ingin menyesal, jangan sembarang omong.

Unang = jangan,
marhandang buruk = pagar buruk, lapuk,
adong = ada,
solotan= menyisip,
sogot= besok, kelak, di kemudian hari,
hata, marhata = kata, ucapan,
juruk = sembarangan, tidak ada etika, sembrono,
solsolan = menyesali.

Ditambol lombu nabolon ndang mardai sira. Andorang so niida sun hinalobina. Hape ia dung tinopot ndang pola ro didia.
Artinya : Penyesalan akibat berita yang sering lebih besar dari kenyataan.

Ditambol= disembelih,
lombu nabolon = lembu besar,
ndang = tidak, tiada,
mardai sira = terasa garam,
andorang so = sebelum,
niida = dilihat,
sun = banyak, melampaui,
hinalobina = kelebihannya.
Hape = tetapi,
ia dung = setelah,
tinopot = ditemukan, dijumpai, kenyataan,
ndang pola ro didia = tidak terlalu lebih, biasa saja.

Disi banggik manaek, disi asu martunggu
Artinya : Pekerjaan baik selalu diintai oleh perbuatan jahat.
Pekerjaan (kejahatan) yang muncul ke kepermukaan akan disiasati dengan tindakan, teguran (hukuman). Mengumpan hukum.

Disi= dimana (menunjuk tempat), menunjukkan peristiwa,
banggik = sejenis biawak,
manaek = memanjat,
asu = anjing,
martunggu = menagih, menunggu, (mengintai).

Ndang jadi solangon naponjot ujaon nalumbang.
Artinya : Jangan memaksakan kehendak kepada orang sedang susah, jangan mengacau hati orang yang lapang dada.

Ndang jadi = jangan, tidak benar, solangon ,
solang = benyelipkan kayu ke lobang,
naponjot= yang padat,
ujaon, uja = menggoyang, seperti hendak melonggarkan, berupaya masuk.
nalumbang = yang longgar.

Dompak marmeme anak, dompak marmeme boru.
Artinya : Perlakuan yang sama terhadap anak lakilaki dan anak perempuan dalam kehidupan.

dompak = berhadapan.
marmeme = menyuapi dengan mulut,
anak = (anak) lakilaki,
boru = (anak) perempuan.

Na ra di humbar, na ra di pangenggean. Na ra di uhum, na ra di parlehetan
Artinya : Yang berpegang kepada hukum, yang cinta kedamaian.

humbar = kendi, tempat penyimpanan.
pangenggean = tempat perendaman,
uhum = hukum.
parlehetan = kesepakatan damai

Bibir ni sapa tu parpagaran
Hata do siingoton, ndang jadi toisan padan.
Artinya : Jangan sesekali mengabaikan sumpah janji.

Sapa = tempat makanan terbuat dari kayu.
parpagaran =, pekerjaan pengolahan obat,
hata = ucapan, kata.
ingot = ingat
siingoton = yang diingat, dipegang, dipedomani.
ndang jadi = tidak bisa, tak patut,
toisan = perilaku membangkang (tois) angkuh,
padan = janji, sumpah.

Topot raja ni uhum, sudung raja ni patik.
Artinya : Tunjukkan kesalahan kepada penegak hukum dan mintalah pembuatan aturan yang melindungi semua pihak.

Topot = Temu, hadap.
uhum = hukum,
sudung = minta, tanya.
patik = aturan.

Rundut bonang, idaon tu punsuna. Litok aek idaon tu soksokna.
Artinya : Memahami permasalahan harus ditinjau dari awalnya.

Rundut = kacau,
bonang = benang,
idaon = dilihat, periksa,
punsuna = ujungnya.
litok = keruh,
aek = air,
soksokna = mata airnya, sumber.

Parhosom ni Ulubalang sarumpak hau marobo. Parhosom ni Raja buruk batu matua otal.
Artinya : Kebencian Pendekar sebatas kayu roboh. Kebencian Pemimpin, batu lapuk tetap utuh.

Parhosom = kebencian,
sarumpak = saat tumbang, seketika (seketika jatuh, luluh),
hau = kayu,
marobo = tersungkur, tumbang.
Raja = pemimpin, berlandaskan kebenaran,
buruk = tua, lapuk,
matua = tua, lama, lama sekali, abadi,
otal = erat, kuat, teguh

Putra Batak Saling Berbagi

Masyarakat Batak sangat menjunjung tinggi adat dan kebiasaan positif di mana pun mereka berada. Prinsip “Dalihan Na Tolu” merupakan akar kuat dalam bermasyarakat dan berinteraksi dengan keluarga yang menjadi ciri khas spesifik masyarakat Batak yang tidak dimiliki oleh suku atau bangsa lain. Prinsip itu juga diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan bahkan di Brisbane Australia. Komunitas Batak yang ada di Brisbane menganggap bahwa mereka adalah satu keluarga, sehingga sudah selayaknya saling menghormati, dan saling mendukung di tanah orang. Mengenai acara-acara adat, umumnya masyarakat Batak mengadakannya di Bona Pasogit, seperti pesta pernikahan. Hal ini karena komunitas batak yang ada di Brisbane tidak terlalu banyak. Namun, setelah acara di Bona Pasogit tersebut, biasanya akan diadakan acara kebaktian atau ibadah di Brisbane. Seperti ibadah bulanan WKI, diisi dengan acara saling berbagi, saling bercerita dan tentu saja yang terutama, beribadah.

Mahasiswa Batak yang studi di University of Queensland biasanya menyumbang lagu pujian di setiap ibadah bulanan WKI. Selain itu, masyarakat Batak yang ada di Brisbane juga terlibat aktif dalam kegiatan-kegiatan seni dan kebudayaan. Salah satu yang sangat terkenal di Brisbane adalah “ Angklung Performance “. Di setiap acara-acara besar dan juga acara kesenian, selalu ada permintaan untuk menampilkan permainan angklung, dan masyarakat Brisbane sangat menghargai dan mengapresiasi kesenian dan budaya yang sangat beragam dimiliki oleh Indonesia.

Saat ini sedang didiskusikan untuk membentuk kelompok kesenian Batak, yang dapat menampilkan tarian tor-tor ataupun lagu dalam bahasa Batak. Lebih lanjut, ada keinginan dari mahasisa dan mahasiswi Batak yang ada di Brisbane untuk membentuk suatu organisasi resmi komunitas Batak, dan tentu saja hal ini perlu didiskusikan dengan orang tua Batak yang ada di Brisbane.